Suarafakta.id – Selesai berbohong, kembali berbohong dan berbohong lagi, dan terus berbohong. Itu lah keseharian yang dilakoni Rahma, sejak dilantik menjadi Wali Kota defenitif Tanjungpinang, pada 21 September 2020, menggantikan Syahrul (almarhum), mantan Wali Kota, yang wafat dalam tugas.
Pada debat publik Calon Wali Kota Tanjungpinang, di Hotel CK, tanggal 19 Oktober 2024, Rahma menyebutkan selama tiga tahun menjabat Wali Kota telah berhasil menumbuhkan ribuan industri kecil menengah (IKM), dari 519 menjadi 1.700-an IKM, dan puluhan ribu usaha kecil menengah (UKM), dari 3.000 menjadi 14.000 UKM..
Artinya, selama ia menjabat Wali Kota bertambah 1.200 IKM, dan 11.000 UKM. Bahkan, katanya, sudah melakukan pelatihan dari hulu ke hilir. Lihat, angka-angka ini pasti banyak orang terkagum-kagum dan bersorak: “Rahma luar biasa hebat”.
Ep, ep, ep..tunggu dulu. Benar tidak, masuk akal tidak sebanyak itu pertumbuhan IKM dan UKM dari tahun 2020 (masa covid-19) hingga tahun 2023, yang bertambah 400 IKM per tahun dan sekitar 3.660 UKM per tahun.
Data ini harus benar-benar dikoreksi dan harus jelas indikatornya, jangan bicara seenak jidatnya. Pertama, validasi datanya sangat diragukan, karena ia tak menyebut sumber datanya, apa dari mimpi atau dari jumlah dandang kuali yang dibagi-bagikan, tanpa verifikasi. Kecuali data bohong-bohongan untuk pencitraan, baru benar dan siapapun pasti percaya.
Kedua, Rahma tak pernah menjelaskan program apa yang dibuat, hingga pertumbuhan IKM dan UKM di Tanjungpinang, tak terbendung. Selama ini, ia hanya pamer bagi-bagi dandang kuali, ampia, kompor, freezer, blender, oven mixer, dan alat dapur lainnya.
Bagi-bagi alat dapur ini, juga tak lebih dari pencitraan semata. Siapa penerimanya, apa benar pelaku IKM dan UKM, publik tak pernah tahu, karena datanya tidak valid. Banyak penerima bantuan yang mengaku bukan pemilik usaha, tapi mereka dipaksa dengan membuat pernyataan sebagai pelaku IKM dan UKM.
Para pelaku IKM dan UKM juga tak membutuhkan peralatan dapur, melainkan modal agar mereka bisa membuka usaha. Makanya, bantuan peralatan dapur tersebut, banyak yang diperjualbelikan oleh penerima bantuan.
Ketiga, negara-negara di dunia termasuk Indonesia mengalami krisis ekonomi di masa covid-19. Bagaimana mungkin, ia bisa mengkalim pelaku IKM dan UKM tumbuh berpuluh ribu, tanpa mendapat bantuan modal. Pemerintah saja krisis ekonomi, apalagi rakyatnya sudah pasti megap-megap dan tak masuk akal bisa buka usaha kalau tak ada modal.
Kapan dan berapa jumlah IKM dan UKM yang dibantu modal oleh Pemko Tanjungpinang selama tiga tahun kepemimpinan Rahma. Kalau benar ada beberkan datanya, jangan bohongi rakyat terus menerus.
Kalau tak ada, berati jikapun benar ada pertumbuhan IKM dan UKM di Tanjungpinang, seperti data yang diumbar-umbar Rahma dalam debat publik, bukan hasil kerja nyata dari Rahma, tapi program pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi Kepri dalam mendukung dan membangkitkan pelaku UMKM di masa dan pasca covid-19.
Jadi jangan berbohong dan berbohong terus. Bertobat lah Rahma, selagi masih ada waktu, karena Allah akan mengampuni orang-orang yang telah menyadari kesalahannya dan mau bertobat, yang penting Rahma tulus berserah diri pada Yang Kuasa, syaratnya Rahma harus berjanji dalam diri untuk tidak berbohong lagi.
Maka dari sekarang berhenti lah untuk berbohong, dan fokus dalam pertobatan. Jangan berharap dipilih sebagai pemimpin Tanjungpinang, karena rakyat sudah cerdas dan tidak mungkin memilih pemimpin pembohong seperti Rahma, karena sudah tahu bahwa Rahma seorang pembohong besar.
Tapi ingat, meski Allah mengampuni kesalahan Rahma, tapi sanksi sosial tetap berlaku dan biarkan rakyat mengingat Rahma dengan prestasi: “Tiada Hari Tanpa Kebohongan” dan menyebarkan simbol kebesaran untuk Rahma sebagai “Ratu Pembohong dari Dunia “Dandang Kuali.
Renungkan nasehat-nasehat ini sebagai motivasi dan penghiburan buat Rahma. Semoga Allah mengampuni segala kesalahan Rahma. Selamat bertobat dan sampai jumpa sebagai rakyat biasa, pada 27 November 2024.
