JAKARTA – Biskuit ikan hiu muncul sebagai salah satu inovasi pangan yang dipertimbangkan untuk membantu mengatasi masalah gizi, termasuk stunting. Namun, ada sejumlah risiko yang perlu diperhatikan sebelum menjadikannya pilihan konsumsi.
Salah satu isu utama adalah akumulasi merkuri. Ikan hiu, sebagai predator puncak, cenderung memiliki kadar merkuri yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. Laporan dari Environmental Protection Agency (EPA) menunjukkan bahwa konsumsi ikan terkontaminasi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.
Selain itu, keberlanjutan menjadi perhatian besar. Banyak spesies hiu saat ini terancam punah akibat penangkapan berlebihan. Mengandalkan biskuit yang berbahan dasar ikan hiu dapat memperburuk kondisi populasi hiu dan mengancam keseimbangan ekosistem laut.
Meskipun biskuit ikan hiu mungkin menawarkan beberapa manfaat gizi, risiko kesehatan dan keberlanjutan yang terkait dengan konsumsi ikan hiu membuatnya menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi alternatif lain yang lebih aman dan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan nutrisi dan mencegah stunting.
.